FS Indonesia

Mitra INTI Foundation menyelenggarakan dua kali pelatihan nasional mengenai seksualitas, gender, kesehatan serta hak seksual dan reproduksi pada tanggal 30 Mei sampai dengan 4 Juni 2011 di Jakarta dan tanggal 9 sampai 14 Januari di Surabaya. Pelatihan ini total diikuti oleh 38 orang peserta yang berasal dari instansi pemerintah, fasilitas kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat yang berada di Indonesia yang telah melewati seleksi ketat oleh tim panel.

Pelatihan ini secara lebih spesifik bertujuan:

  1. Memantapkan dan memperdalam pengetahuan dan pemahaman peserta tentang seksualitas, gender, kesehatan serta hak seksual dan reproduksi
  2. Membekali peserta dengan berbagai keterampilan untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman itu dengan komunitas dampingannya

Selama 6 hari pelatihan, peserta dibekali berbagai topik terkait tema besar seksualitas dan gender yang mungkin selama ini pada pelatihan sebelumnya oleh lembaga lainnya hanya diberikan secara mendasar, tidak mendalam dan terpisah sehingga tidak mendapatkan pemahaman yang komprehensif.

Ada sedikit perbedaan pemberian materi dalam pelatihan pertama dan kedua, di mana dalam pelatihan kedua diadakan penyempurnaan materi pelatihan dengan pembelajaran yang didapat dari pelatihan pertama demi kebaikan bersama.

Namun secara umum, materi yang diberikan mencakup: pengantar pemahaman aktual mengenai seksualitas, kesehatan seksual dan reproduksi, anatomi fisiologi organ seksual dan reproduksi serta seks, hormon dan kromosom. Selain itu juga dibahas mengenai payung besar seksualitas serta kesehatan seksual dan reproduksi, mitos seksualitas dan kesehatan reproduksi, perbedaan seks dan gender serta perilaku, orientasi dan identitas seksual. Materi lainnya mencakup gender, seksualitas dan media, gender seksualitas dan ideologi, gender, seksualitas dan Hak Asasi Manusia (HAM), kekerasan berbasis gender dalam kerangka besar HAM serta Perspektif Teoretik, Esensi Konstruksi, Nature Nurture, Etik Emik. Selain itu disampaikan juga materi terkait keterampilan yaitu teknik fasilitasi dan komunikasi.

Pada hari terakhir, peserta diwajibkan untuk memberikan praktik pendidikan kepada peserta yang dihadirkan panitia. Dengan demikian materi yang didapat pada hari sebelumnya sudah dapat diteruskan kembali ke masyarakat.

Secara garis besar, pelatihan ini berjalan sukses dan menuai pujian dari para peserta yang merasa mendapatkan pemahaman utuh mengenai seksualitas dan gender. Peserta yang sudah diseleksi diwajibkan mengikuti pelatihan sampai tuntas dan membuat rencana tindak lanjut dari pelatihan ini agar masyarakat dampingannya benar-benar merasakan manfaat juga dari pelatihan ini. Dengan informasi yang benar dan lengkap, diharapkan kita dapat mencapai Indonesia yang lebih baik ke depannya, semoga!


Leave a comment